Tak Cuma Pneumonia, Dokter Ingatkan Waspada Tuberkulosis

Jakarta, PaFI Indonesia — Di tengah kekhawatiran akan wabah pneumonia di China, ahli mengingatkan ada penyakit pernapasan yang tak kalah mengkhawatirkan yakni tuberkulosis.
Pneumonia di China jelas memicu kekhawatiran akan peristiwa serupa di Indonesia. Namun Erlina Burhan, dokter spesialis paru-konsultan di RSUP Persahabatan, Tak Cuma pneumonia Dokter  mengingatkan yang patut diwaspadai sebenarnya tuberkulosis.

“TB kita nomor 2 di dunia. Sekarang angkanya naik lagi. Kalau tadinya [insidensi] 969 ribu, tahun ini keluar [data] dari WHO insidensi di Indonesia menjadi 1.060.000,” kata Erlina dalam konferensi pers

Dia melanjutkan TB resisten obat yang awalnya sebanyak 24 ribu kasus per tahun, kini naik menjadi 31 ribu kasus per tahun.

TB resisten obat (TB-RO) merupakan kondisi bakteri Mycobacterium tuberculosis kebal terhadap obat tuberkulosis lini 1. Pasien harus diberi kombinasi obat dan lama pengobatan lebih lama ketimbang tuberkulosis biasa.

“Apalagi kita mau eliminasi TB di 2030 jadi alih-alih turun, ini malah naik insidennya,” imbuhnya.

Situasi TB di Indonesia terbilang mengkhawatirkan. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini menular lewat droplet orang yang terinfeksi.

Gejala umum tuberkulosis antara lain,
  • 1. Tubuh lemas
    2. Berat badan turun drastis
    3. Demam
    4. Keringat di malam hari
    5. Batuk selama tiga minggu atau lebih
Kemudian dalam kondisi parah, gejala akan bertambah berat seperti,
  • 1. Batuk berdarah
    2. Nyeri dada atau nyeri saat bernapas
    3. Sesak napas